Rabu, 19 Desember 2018

MAKALAH TEORI PERMINTAAN


BAB I
                                                    PEMBAHASAN       
A.  Latar Belakang
Analisis permintaan merupakan salah satu analisis yang paling penting dalam mikroekonomi. Dengan alat ini, seorang ekonom akan dapat menganalis hampir segala aspek ekonomi baik dari perspektif ekonomi konvensional maupun ekonomi Islam. Melalui analisis permintaan seorang ekonom akan dapat memahami respon harga dan kuantitas suatu barang dan jasa (komoditas) terhadap perubahan variabel ekonomi lainnya. Melalui analisis permintaan juga seorang ekonom akan dapat menganalisis dampak dari berbagai intervensi pemerintah dipasar.[1]
Meningkatnya kebutuhan manusia sesuai dengan peradaban masa kini mengakibatkan sumber daya alam semakin menipis. Kebutuhan ekonomi sama halnya dengan permintaan, permintaan yang semakin meningkat namun persediaan barang atau jasa yang sedikit akan mengakibatkan kelangkaan, ini mengakibatkan harga jual pun akan meningkat. Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dapat menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan. Permintaan membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Teori Permintaan?
2.      Bagaimana Permintaan Terhadap Suatu Komoditas?
3.      Apa Pengertian Elastisitas Permintaan?


C.  Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui teori permintaan.
2.      Untuk mengetahui permintaan terhadap suatu komoditas.
3.      Untuk mengetahui pengertian elastisitas.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Teori Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan.[2]
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan anatara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menenrangkan ciri perhubungan anatar permintaan dan harga dan pembentukan kurva permintaan.
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sutu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantaran faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan dibawah ini:
1.      Harga barang itu sendiri.
2.      Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3.      Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4.      Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5.      Cita rasa masyarakat.
6.      Jumlah penduduk.
7.      Ramalan mengenai keadaan di massa yang akan datang.
Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat barangnya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan anatara jumlah permintaan suatau barang dengan barang tersebut.
Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan” atau cateris peribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini tidaklah berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberpa faktor lainnya.dengan demikian dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila- sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau harga barang-barang lain mengalami perubahan pula.[3]
Hukum Permintaan
Sifat hubungan antara jumlah barang yang diminta dapat dijelaskan melalui hukum permintaan. Hukum permintaan merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu komoditas maka akan semakin banyak jumlah komoditas yang diminta, sebaliknya makin tinggi harga suatu komoditas maka akan semakin sedikit jumlah komoditas yang diminta (dengan asumsi faktor lain konstan atau ceteris paribus)[4]
Berdasarkan hukum permintaan dapat disimpulkan bahwa sifat hubungan yang terjadi antara jumlah komoditas yang diminta dengan harga adalah hubungan terbalik8. Artinya ketika salah satu variabel naik maka variabel lainnya akan mengalami penurunan. Sifat hubungan ini terjadi karena ketika harga komoditas naik maka konsumen akan mengurangi pembelian dan berpindah membeli komoditas pengganti, sebaliknya jika harga komoditas turun maka pembeli akan mengurangi pembelian komoditas pengganti dan akan menambah pembelian terhadap komoditas yang mengalami penurunan harga. Alasan lainnya adalah kenaikan harga suatu komoditas yang tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan konsumen akan mengurangi daya beli konsumen yang pada akhirnya akan membuat konsumen mengurangi pembelian terhadap komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Kurva Permintaan
Hubungan antara faktor penentu permintaan dengan permintaan dapat dijelaskan melalui suatu kurva permintaan, yaitu suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan harga komoditas dengan jumlah komoditas yang diminta pembeli. Kurva permintaan memiliki slope negatif karena kenaikan harga akan menurunkan jumlah komoditas yang diminta, sehingga kurva permintaan bergerak dari kiri atas menuju kanan bawah seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap harga barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Kenaikan harga mengakibatkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapat yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembelinya terhadap berbagai jenis barang, terutama yang mengalami kenaikan harga.
Dalam menganalisis permintaan perlu didasari perbedaan antara dua istilah berikut permintaan dan jumlah yang diminta. Apabila ahli ekonomi mengatakan “permintaan” yang mereka maksudkan adalah keseluruhan dari kurva permintaan. Sedangkan “jumlah barang yang diminta” yang dimaksudkan adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu.[5]


B.  Permintaan Terhadap Suatu Komuditas
Bagian dari permintaan total pasar atau industry terhadap suatu produk yang dihadapi oleh perusahaan tertentu, bergantung pada jumlah perusahaan di dalam industry dan pada struktur atau bentuk organisasi dari industry tersebut.
1.      Permintaan Individual terhadap suatu Komuditas
Ditentukan oleh 2 faktor:
a.       Hasrat atau keinginan
Nilai dari cara mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa.
b.      Kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa
Tingkat daya beli
2.      Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar.
Permintaan pasar adalah penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua konsumen dalam suatu pasar. Qdx = f (Px, N, I, Py, T). Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan melihat kondusi pasar dan bergantung pada tipe barang yang dijual perusahaan.
Fungsi permintaan perusahaan.
Qx = a0+ a1Px + a2N  + a3I + a4Py + a5T +….
Diamana notasi a mewakili koefisien yang akan diestimasi oleh analisis regresi.
Permintaan yang dihadapi perusahaan akan menentukan jenis dan kuantitas dari imput atau sumber daya.
Hubungan antara permintaan dengan keputusan manajerial adalah informasi berhubungan erat dengan perusahaan, dengan info permintaan perusahaan mampu meramalkan masa depan sehingaa efektif untuk penentuan program jangka panjang.
3.      Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
Karena analisis tentang suatu peruahaan merupakan pokok dari ekonomi manajerial, ketertarikan kepada permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Permintaan terhadap komoditas yang dihadapi perusahaan bergantung kepada ukuran permintaan pasar atau industry terhadap komoditas tersebut, bentuk organisasi industrinya, dan jumlah perusahaan dalam industry tersebut.[6]
C.  Elastisitas Permintaaan
Perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan.[7]
Elastisitas permintaan suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus).
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
1.      Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahnya harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan (Ed).
Adapun rumusnya:

 



Keterangan :
Ed: Elastisitas Harga Permintaan
∆Q: Perubahan jumlah barang yang di minta
Q: Jumlah barang yang di minta
∆P: Perubahan Harga
P: Harga
2.      Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)
Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.


Ket:
EXA: Elastisitas Silang
∆Qx: Perubahan Jumlah barang X yang di minta
Qx: Jumlah barang X yang di minta
∆PA: Perubahan Harga barang A
PA: Perubahan harga A
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
a.       Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan jumlah barang X yang diminta. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
b.      Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan jumlah barang X yang diminta. minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas sama mereak A dan B.
Tabel. . Intrepetasi Elastisitas Silang



Ket :                                             
Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang X
PA = Harga Barang A
3.      Elastisitas Pendapatan (Ey)
Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.
 




Ket:
Ey: Elastisitas Pendapatan
∆Qx: Perubahan jumlah barang yang diminta
Qx: Jumlah barang yang diminta
∆Y: Perubahan Pendapatan
Y: Pendapatan
Nilai elastisitas pendapatan adalah :
a.    Ey < 0 Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang tersebut semakin menurun.
b.    0 < Ey < 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal atau kebutuhan pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.
c.    Ey > 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut juga meningkat dengan presentase yang lebih tinggi.
 



BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan. Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan anatara jumlah permintaan dan harga.
Bagian dari permintaan total pasar atau industry terhadap suatu produk yang dihadapi oleh perusahaan tertentu, bergantung pada jumlah perusahaan di dalam industry dan pada struktur atau bentuk organisasi dari industry tersebut.
1.      Permintaan Individual terhadap suatu Komuditas
2.      Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar.
3.      Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
Elastisitas permintaan suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan yaitu elastisitas harga permintaan, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan.
B.  Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Islamika, 2015. Rini Elvira. Teori Permintaan Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam (Vol.15 No.1)
Rosyidi, Suheran. 2011. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sugiarto, dkk. 2010. Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno, Sadono. 2010. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.


[1] Sugiarto.dkk, Ekonomi Mikro : Sebuah Kajian Komprehensif, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama), hlm. 35.
[2] Suheran Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011), hlm. 291.
[3] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 75-77
[4] Jurnal Islamika, 2015. Rini Elvira. “Teori Permintaan Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam” (Vol.15 No.1)
[5] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 77
[6] https://id.scribd.com/doc/65013015/Bab-IV-Analisis-Permintaan-2 (Diakses Pada Tanggal 13 Oktober 2018 Pukul 14.30)
[7] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 103

Tidak ada komentar:

Posting Komentar