BAB
I
PEMBAHASAN
A. Latar
Belakang
Analisis
permintaan merupakan salah satu analisis yang paling penting dalam
mikroekonomi. Dengan alat ini, seorang ekonom akan dapat menganalis hampir
segala aspek ekonomi baik dari perspektif ekonomi konvensional maupun ekonomi
Islam. Melalui analisis permintaan seorang ekonom akan dapat memahami respon
harga dan kuantitas suatu barang dan jasa (komoditas) terhadap perubahan variabel
ekonomi lainnya. Melalui analisis permintaan juga seorang ekonom akan dapat
menganalisis dampak dari berbagai intervensi pemerintah dipasar.[1]
Meningkatnya
kebutuhan manusia sesuai dengan peradaban masa kini mengakibatkan sumber daya
alam semakin menipis. Kebutuhan ekonomi sama halnya dengan permintaan,
permintaan yang semakin meningkat namun persediaan barang atau jasa yang
sedikit akan mengakibatkan kelangkaan, ini mengakibatkan harga jual pun akan
meningkat. Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan
komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana permintaan dapat
menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara keseluruhan
memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan permintaan. Permintaan
membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Teori Permintaan?
2. Bagaimana
Permintaan Terhadap Suatu Komoditas?
3. Apa
Pengertian Elastisitas Permintaan?
C. Tujuan
Pembahasan
1. Untuk
mengetahui teori permintaan.
2. Untuk
mengetahui permintaan terhadap suatu komoditas.
3. Untuk
mengetahui pengertian elastisitas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Teori
Permintaan
Permintaan
adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli
barang yang bersangkutan.[2]
Teori
permintaan menerangkan tentang ciri hubungan anatara jumlah permintaan dan harga.
Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva
permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menenrangkan ciri perhubungan anatar
permintaan dan harga dan pembentukan kurva permintaan.
Permintaan
seseorang atau suatu masyarakat kepada sutu barang ditentukan oleh banyak
faktor. Diantaran faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang
dinyatakan dibawah ini:
1. Harga
barang itu sendiri.
2. Harga
barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3. Pendapatan
rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4. Corak
distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita
rasa masyarakat.
6. Jumlah
penduduk.
7. Ramalan
mengenai keadaan di massa yang akan datang.
Dalam
analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi
oleh tingkat barangnya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama
dianalisis adalah hubungan anatara jumlah permintaan suatau barang dengan barang
tersebut.
Dalam
analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami
perubahan” atau cateris peribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini
tidaklah berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap
tersebut. Setelah menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi
oleh beberpa faktor lainnya.dengan demikian dapatlah diketahui bagaimana
permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila- sebagai contoh, cita
rasa atau pendapatan atau harga barang-barang lain mengalami perubahan pula.[3]
Hukum
Permintaan
Sifat
hubungan antara jumlah barang yang diminta dapat dijelaskan melalui hukum
permintaan. Hukum permintaan merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin
rendah harga suatu komoditas maka akan semakin banyak jumlah komoditas yang
diminta, sebaliknya makin tinggi harga suatu komoditas maka akan semakin
sedikit jumlah komoditas yang diminta (dengan asumsi faktor lain konstan atau
ceteris paribus)[4]
Berdasarkan
hukum permintaan dapat disimpulkan bahwa sifat hubungan yang terjadi antara
jumlah komoditas yang diminta dengan harga adalah hubungan terbalik8. Artinya
ketika salah satu variabel naik maka variabel lainnya akan mengalami penurunan.
Sifat hubungan ini terjadi karena ketika harga komoditas naik maka konsumen
akan mengurangi pembelian dan berpindah membeli komoditas pengganti, sebaliknya
jika harga komoditas turun maka pembeli akan mengurangi pembelian komoditas
pengganti dan akan menambah pembelian terhadap komoditas yang mengalami
penurunan harga. Alasan lainnya adalah kenaikan harga suatu komoditas yang
tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan konsumen akan mengurangi daya beli
konsumen yang pada akhirnya akan membuat konsumen mengurangi pembelian terhadap
komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Kurva
Permintaan
Hubungan
antara faktor penentu permintaan dengan permintaan dapat dijelaskan melalui
suatu kurva permintaan, yaitu suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
harga komoditas dengan jumlah komoditas yang diminta pembeli. Kurva permintaan
memiliki slope negatif karena kenaikan harga akan menurunkan jumlah komoditas
yang diminta, sehingga kurva permintaan bergerak dari kiri atas menuju kanan
bawah seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Harga
menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai
pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut. Sebaliknya,
apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap harga barang lain
yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan
harga. Kenaikan harga mengakibatkan pendapatan riil para pembeli berkurang.
Pendapat yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembelinya
terhadap berbagai jenis barang, terutama yang mengalami kenaikan harga.
Dalam
menganalisis permintaan perlu didasari perbedaan antara dua istilah berikut
permintaan dan jumlah yang diminta. Apabila ahli ekonomi mengatakan
“permintaan” yang mereka maksudkan adalah keseluruhan dari kurva permintaan.
Sedangkan “jumlah barang yang diminta” yang dimaksudkan adalah banyaknya
permintaan pada suatu tingkat harga tertentu.[5]
B. Permintaan
Terhadap Suatu Komuditas
Bagian
dari permintaan total pasar atau industry terhadap suatu produk yang dihadapi
oleh perusahaan tertentu, bergantung pada jumlah perusahaan di dalam industry
dan pada struktur atau bentuk organisasi dari industry tersebut.
1. Permintaan
Individual terhadap suatu Komuditas
Ditentukan oleh 2
faktor:
a. Hasrat
atau keinginan
Nilai dari cara
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa.
b. Kemampuan
untuk mendapatkan barang dan jasa
Tingkat daya beli
2. Permintaan
Individual menjadi Permintaan Pasar.
Permintaan pasar
adalah penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua konsumen
dalam suatu pasar. Qdx = f (Px, N, I, Py, T). Permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan melihat kondusi pasar dan bergantung pada tipe barang yang dijual
perusahaan.
Fungsi permintaan
perusahaan.
Qx = a0+ a1Px +
a2N + a3I + a4Py + a5T +….
Diamana notasi a
mewakili koefisien yang akan diestimasi oleh analisis regresi.
Permintaan yang
dihadapi perusahaan akan menentukan jenis dan kuantitas dari imput atau sumber
daya.
Hubungan antara
permintaan dengan keputusan manajerial adalah informasi berhubungan erat dengan
perusahaan, dengan info permintaan perusahaan mampu meramalkan masa depan
sehingaa efektif untuk penentuan program jangka panjang.
3. Permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan
Karena analisis
tentang suatu peruahaan merupakan pokok dari ekonomi manajerial, ketertarikan
kepada permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Permintaan terhadap
komoditas yang dihadapi perusahaan bergantung kepada ukuran permintaan pasar
atau industry terhadap komoditas tersebut, bentuk organisasi industrinya, dan
jumlah perusahaan dalam industry tersebut.[6]
C. Elastisitas
Permintaaan
Perlu
dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan.[7]
Elastisitas
permintaan suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur perubahan
relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah
satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus).
Dalam
hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal
tiga elastisitas permintaan, Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu
sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan
elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang
(cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas
pendapatan (income elasticity).
1. Elastisitas
Harga (Price Elasticity Of Demand)
Elastisitas harga
permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahnya harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada
presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan
dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik,
maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis,
elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta
dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas
permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang
terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka yang mengukur besarnya pengaruh
perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien
elastisitas permintaan, dilambangkan (Ed).
Adapun rumusnya:
Keterangan :
Ed: Elastisitas Harga Permintaan
∆Q: Perubahan jumlah barang yang di minta
Q: Jumlah barang yang di minta
∆P: Perubahan Harga
P: Harga
2. Elastisitas
Silang (Cross Elasticity of Demand)
Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah
barang yang di minta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai
hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti,
dapat pula bersifat pelengkap.
Ket:
EXA: Elastisitas Silang
∆Qx: Perubahan Jumlah barang X yang di minta
Qx: Jumlah barang X yang di minta
∆PA: Perubahan Harga barang A
PA: Perubahan harga A
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik
kedua produk, yaitu :
a. Barang
komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan
jumlah barang X yang diminta. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan
mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik,
permintaan akan mobil akan cenderung turun.
b. Barang
Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)
Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan
jumlah barang X yang diminta. minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas
sama mereak A dan B.
Ket :
Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang X
PA = Harga Barang A
3. Elastisitas
Pendapatan (Ey)
Elastisitas
pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta
akibat terjadinya perubahan pendapatan.
Ket:
Ey: Elastisitas
Pendapatan
∆Qx: Perubahan
jumlah barang yang diminta
Qx: Jumlah barang
yang diminta
∆Y: Perubahan
Pendapatan
Y: Pendapatan
Nilai elastisitas
pendapatan adalah :
a. Ey
< 0 Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang
bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan
konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang tersebut
semakin menurun.
b. 0
< Ey < 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal atau
kebutuhan pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen
meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan
presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.
c. Ey
> 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang superior(barang
mewah). Barang superior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen
meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut juga meningkat dengan
presentase yang lebih tinggi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Permintaan
adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli
barang yang bersangkutan. Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan
anatara jumlah permintaan dan harga.
Bagian
dari permintaan total pasar atau industry terhadap suatu produk yang dihadapi
oleh perusahaan tertentu, bergantung pada jumlah perusahaan di dalam industry
dan pada struktur atau bentuk organisasi dari industry tersebut.
1. Permintaan
Individual terhadap suatu Komuditas
2. Permintaan
Individual menjadi Permintaan Pasar.
3. Permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan
Elastisitas permintaan suatu alat
atau konsep yang digunakan untuk mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit
barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang
mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan yaitu elastisitas harga
permintaan, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima
kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Jurnal Islamika, 2015. Rini Elvira. Teori Permintaan Komparasi Dalam Perspektif
Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam (Vol.15 No.1)
Rosyidi,
Suheran. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sugiarto,
dkk. 2010. Ekonomi Mikro: Sebuah
Kajian Komprehensif. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno, Sadono. 2010. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta:
Rajawali Pers.
[1] Sugiarto.dkk, Ekonomi Mikro : Sebuah Kajian Komprehensif, (Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama), hlm. 35.
[2] Suheran Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2011), hlm. 291.
[3] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), hlm. 75-77
[4] Jurnal Islamika, 2015. Rini Elvira. “Teori Permintaan Komparasi
Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam” (Vol.15 No.1)
[5] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), hlm. 77
[6] https://id.scribd.com/doc/65013015/Bab-IV-Analisis-Permintaan-2
(Diakses Pada Tanggal 13 Oktober 2018 Pukul 14.30)
[7] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), hlm. 103
Tidak ada komentar:
Posting Komentar