Kamis, 20 Desember 2018

ASBABUN NUZUL


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat bagi umat islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an sendiri dalam proses penurunannya mengalami banyak proses yang mana dalam penurunannya itu berangsur-angsur dan bermacam-macam nabi menerimanya. Kita mengenal turunnya Al-Qur’an sebagai tanggal 17 Ramadhan. Maka setiap bulan 17 Ramadhan kita mengenal yang namanya Nuzulul Qur’an yaitu hari turunnya Al-Qur’an.
Mengetahui latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, akan menimbulkan perspektif dan menambah khazanah perbendaharaan pengetahuan baru. Dengan mengetahui hal tersebut kita akan lebih memahami arti dan makna ayat-ayat itu dan akan menghilangkan keraguan-keraguan dalam menafsirkannya. Dalam penurunan Al-Qur’an terjadi di dua kota yaitu Madinah dan Mekkah. Surat yang turun di Mekkah disebut dengan Makkiyah sedangkan surat yang turun di Madinah disebut dengan surat Madaniyah.
B.Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dari Asbabun Nuzul ?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan Asbabun Nuzul !
3.      Jelaskan cara mengetahui Asbabun Nuzul !
4.      Bagaimana sebab-sebab Asbabun Nuzul !
5.      Bagaimana macam-macam Asbabun Nuzul !
6.      Jelaskan hikmah mempelajari Asbabun Nuzul !
C.Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Asbabun Nuzul
2.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan Asbabun Nuzul
3.      Untuk memahami cara mengetahui Asbabun Nuzul
4.      Untuk mengetahui sebab-sebab Asbabun Nuzul
5.      Untuk mengetahui macam-macam Asbabun Nuzul
6.      Untuk mengetahui hikmah mempelajari Asbabun Nuzul

D.Manfaat
1.      Memberi pengetahuan baru tentang Asbabun Nuzul
2.      Memberi pengetahuan untuk mempermudah dalam penafsiran Al-Qur’an
3.       Memberi pengetahuan baru kepada pembaca perihal Asbabun Nuzul























BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”.Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatar belakangi terjadinya sesuatu bisa disebut Asbabun Nuzul, namun dalam pemakaiannya, ungkapan Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatar belakangi turunnya al-qur’an, seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan bagi sebab-sebab terjadinya hadist. Sedangkan secara terminology atau istilah Asbabun Nuzul dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW karena ada suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan oleh para ulama’, diantaranya
1.    Menurut Az-Zarqani :
“Asbabun Nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada hubunganya dengan turunnya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.”
2.    Ash-Shabuni :
Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama. 
3.    Shubhi Shalih :
ماَنُزِلَةِالأَيَةُ اَوِالْاَياَتُ بِسَبَبِهِ مُتَضَمِّنَةً لَهُ اَوْمُجِيْبَةً عَنْهُ أَوْمُبِيْنَةًلِحِكَمِهِ زَمَنَ وُكُوْعِهِ
Artinya:
Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnnya satu atau beberapa ayat. Al-qur’an (ayat-ayat)terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi.”
4.    Mana’ al-Qhathan:
ماَنُزِلَ قُرْآنٌ بِشَأْنِهِ وَقْتَ وُقُوْعِهِ كَحاَدِثَةٍ اَوْسُؤَالٍ.
Artinya:
Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya Al-Qur’an berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi.”


B.Sejarah Perkembangan Asbabun Nuzul
 Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun Nuzul dipandang sangat penting untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur’an yang benar. Karena itu mereka berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka bertanya kepada Nabi SAW tentang sebab-sebab turunya ayat atau kepada sahabat lain yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan demikian pula para tabi’in yang datang kemudian, ketika mereka harus menafsirkan ayat-ayat hukum, mereka memerlukan pengetahuan Asbabun Nuzul agar tidak salah dalam mengambil kesimpulan.
Dalam perkembangannya ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen. Hal ini tak lepas dari jerih payah perjuangan para ulama’ yang mengkhususkan diri dalam upaya membahas segala ruang lingkup sebab nuzulnya Al-Qur’an. Diantaranya yang terkenal yaitu Ali bin Madini, Al-wahidy dengan kitabnya Asbabun Nuzul, Al-Ja’bary yang meringkas kitab Al wahidi, Syaikhul Islam Ibn Hajar yang mengarang sebuah kitab mengenai asbabun nuzul. Dan As-Suyuthi mengarang kitab Lubabun Nuqul fi Asbab An-Nuzul, sebuah kitab yang sangat memadai dan jelas serta belum ada yang mengarang.
C.Cara Mengetahui Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul tidak bisa diketahui semata-mata dengan akal (rasio), tidak lain mengetahuinya harus berdasarkan riwayat yang shahih dan didengar langsung dari orang-orang yang mengetahui turunnya Al-Qur’an, atau dari orang-orang yang memahami Asbabun Nuzul, lalu mereka menelitinya dengan cermat, baik dari kalangan sahabat, tabi’in atau lainnya dengan catatan pengetahuan mereka diperoleh dari ulama-ulama yang dapat dipercaya.
Ibnu Sirin mengatakan “saya pernah bertanya kepada Abidah tentang satu ayat Al-Qur’an, beliau menjawab; Bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah yang benar sebagaimana orang-orang yang mengetahui di mana Al-Qur’an turun”. Salah satu cara mengetahui Ababun Nuzul berupa riwayat yang shahih adalah apabila perawi sendiri menyatakan lafazh sebab secara tegas, dalam hal ini merupakan nash yang nyata.
D.Sebab-sebab Asbabun Nuzul
 Berdasarkan peristiwa itu sendiri terbagi menjadi 3 macam:
1.      Peristiwa berupa pertengkaran.
 Seperti kisah turunnya surat Ali Imran : 100
Yang bermula dari adanya perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj hingga turun ayat 100.Dari surat Ali Imran yang menyerukan untuk menjauhi perselisihan.




يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
“ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.”
2.      Peristiwa berupa kesalahan yang serius
Contoh : Saat itu ada seorang Imam sholat dalam keadaam mabuk, sehingga salah mengucapkan surat Al-Kafirun, dan kemudian turunlah surat An-Nisa’ dengan Perintah untuk menjauhi sholat dalam keadaan mabuk.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ
“  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan....”
3. Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita[4]
Ini dicontohkan dari sebagian sahabat Rosulullah yang mempunyai 3 cita-cita besar dan salah satunya adalah permintaan Umar kepada Rosulullah tentang maqam Ibrahim.
وَاتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
"Dan jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat sholat".

Sedangkan peristiwa yang berupa pertanyaan dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Pertanyaan tentang masa lalu seperti :
وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ ۖقُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا
“Dan mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya". (QS. Al-Kahfi: 82)
2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada waktu itu seperti ayat:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
 “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra’ : 85)
3. Pertanyaan tentang masa yang akan datang seperti ayat 42 dari surah An-Nazi'aat

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا

"Mereka bertanya tentang hari kiamat, bila terjadinya".

E.Macam-macam Asbabun Nuzul
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun,asbabun nuzul dapat dibagi menjadi
1.Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid
Beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat/wahyu.Terkadang wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab,misalnya turunnya QS.Al-ikhlas :1-4
“Katakanlah : “ Dia-lah Allah yang maha esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tiada seorangpun yang setra dengan dia.”
Ayat-ayat yang terdapat pada surah di atsa turun sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik makkah sebelum nabi hijrah,dan terhadap kaum ahli kitab yang ditemui di madinah setelah hijrah.
2.Ta’addud An-Nazil Wa Al-Asbab Wahid
Satu sebab yang melatarbelakangi turunnya beberapa ayat. Contohnya QS Ad-Dukhan :10,15 dan 16.“ maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata”
“ sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akn kembali(ingkar)”.“ (ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan”.
Asbabun Nuzul dari ayat-ayat tersebut adalah dalam suatu riwayat dikemukakan ketika kaum Quraisy durhaka kepada nabi SAW. Beliau berdoa supaya mereka mendaptkan kelaparan umum seperti kelaparan yang pernah terjadi pada zaman nabi yusuf,alhasil mereka menderita kekurangan sampai-sampai mereka pun makan tulang,sehingga turunlah(QS Ad-Dukhan :10). Kemudian mereka menghadap nabi SAW untuk meminta bantuan. Maka rasulullah berdoa  agar diturunkan hujan. Akhirnya hujanpun turun,maka turunlah ayat selanjutnya(QS Ad-Dukhan :15). Namun setelah mereka memperoleh kemewahan merekapun kembali kepada keadaan semula (sesaat dan durhaka) maka turunlah ayat ini(QS Ad-Dukhan:16)dalam riwayat tersebut dikemukakan bahwa siksaan itu akan turun di waktu perang badar.
F.Hikmah Mempelajari Asbabun Nuzul
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam
menangkap pesan ayat-ayat Al-Quran
2.Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum
3. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Quran ,bagi ulama yang
berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang bersifat  
khusus(khusus al-sabab) dan bukan lafadz yang bersifat umum ( umum al-lafadz)
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Quran turun
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat,serta untuk memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.

























BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”. Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu. Sedangkan sescara terminology atau istilah Asbabun Nuzul dapat diartikan sebagai sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW karena ada suatu peristiwa yang membutuhkan penjelasan atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun Nuzul dipandang sangat penting untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur’an yang benar. Karena itu mereka berusaha untuk mempelajari ilmu ini. Mereka bertanya kepada Nabi SAW tentang sebab-sebab turunya ayat atau kepada sahabat lain yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan demikian pula para tabi’in yang datang kemudian, ketika mereka harus menafsirkan ayat-ayat hukum, mereka memerlukan pengetahuan Asbabun Nuzul agar tidak salah dalam mengambil kesimpulan.
















DAFTAR PUSTAKA

Anwar Rosihin .2017.Ulumul Quran.Jl.BKR(lingkar selatan).
http://islaminstituthere.blogspot.co.id
http://myrealblo.blogspot.co.id
http://www.ilmusaudara.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar