BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Bahasa Indonesia
Perkembangan
bahasa Indonesia tidak lepas dari bahasa melayu sebagai sumber bahasa Indonesia
yang digunakan hingga sekarang. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
bahasa Melayu, yang sejak dahulu dipakai sebagai bahasa perantara (Lingua Franca).
1.
Bahasa Indonesia Sebelum
Kemerdekaan
Bahasa
Melayu adalah bahasa kebangsaan Brunei Darussalam, Indonesia, Malasyia, dan
Singapura. Nama melayu mula- mula digunakan sebagai nama kerajaan tua di daerah
Jambi di tepi sungai Batanghari, yang pada pertengahan abad ke-7 di taklukan
oleh kerajaan Sriwijaya. Selama empat abad kerajaan ini berkuasa di daerah
Sumatra Selatan bagian timur dan di bawah pemerintahan raja- raja Syailendra, bukan
saja menjadi pusat politik di Asia Tenggara, melainkan juga menjadi pusat ilmu
di asia tenggara, melainkan juga menjadi pusat ilmu pengetahun.
Berbagai
batu bertulis (prasasti) kuno yang di
temukan seperti:
·
Prasasti
Kedukan Bukit di Palembang ( 682 M);
·
Prasasti
Talang Tuo di Palembang (684 M);
·
Prasasti
Kota Kapur di Bangka Barat ( 686 M);
·
Prasasti
Karang Brahi, Bangko, Kabupaten Marangin, Jambi (688 M).
Prasasti tersebut membuktikan bahwa
bahasa Melayu kuno sudah di pakai
sebagai alat komunikasi pada zaman sriwijaya (Halim dalam Arifin dan
Tasai, 2015: 5).
Prasasti- prasasti juga tertulis di
dalam bahas Melayu kuno terdapat di Jawa
Tengah, prasasti Gandasuli (832 M) dan di Bogor (942 M). Kedua prasasti di
pulau Jawa memperkuat dugaan bahwa bahasa Melayu kuno pada waktu itu tdidak
saja di pakai di pulau Sumatra, tetapi juga di pakai di pulau Jawa. Berdasarkan
petunjuk- petunjuk tersebut, dapatlah di kemukakan bahwa pada zaman Sriwijaya
bahasa Melayu berfungsi sebagai :
a.
Bahasa
Melayu sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa buku- buku yang berisi aturan
hidup dan sastra.
b.
Bahasa
Melayu berfungsi sebagai bahasa penghubung (Lingua France) antar suku di Indonesia.
Bahasa
melayu di dukung oleh medan tuturnya yang berada di daerah geografis yang sangat
strategis. Dalam hal ini,bahasa melayu terletak pada jalur perdagangan hingga
penyebaranya lebih muda dan cepat untuk semua etnik atau suku. Para pedagang
yang datang dari Arab, Eropa, Asia dan kepulauan Nusantara bertemu bandar-
bandar selat malaka. Di tempat pertemuan itu terjaadi transksi jual beli dengan
pedgang pribumi. Bahasa yang di gunakan adalah bahas penduduk setempat yakni
bahasa melayu .
c.
Bahasa
melayu yang berfuangsi sebagi bahas perdagangan terutama di sepanjang pantai,
baik bagi suku yang ada di indonesia maupun bagi pedagang-pedagang yang datang
dari luar indonesia.
d.
Bahasa
melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan.
Kerajaan
sriwijaya dan kerajaan majapahit adalah dua buah kerajaan yang sangat terkenal
di kawasan nusantara pada abad yang lalu. Kedua kerajaan memiliki sejarah
kejayaan yng tersohor keberadaanya, bahasa resmi adalah salah satu di antaranya
bahasa melayu. Demikian pula pada zaman penjajahaan Belanda, bahasa melayu
meruapakan bahasa resmi kedua
mendampingi bahasa Belanda, begitu pula para misionaris, yang menyebarkan injil
dengan menggunakan bahasa melayu. Hal yang sama dalam penyebaran agama islaam
pada abad ke 15 bahasa melayu sebagai bahasa agama atau bahasa dalam penyiaran
islam .
Sesuai
dengan fungsi bahasa melayu tersebut, kedudukan bahasa melayu sebagai lingua franca semakin kuat, terutama dengan
tumbuhnya rasa perstuan dan kebangsaan di kalangan pemuda pada awal abad ke
-20. Hal ini di buktikan dengan di adakanya kongres pemuda di jakarta pada tanggal
28 oktober 1928. Dalam kongres itu para pemuda dari berbagai organisasi
mengikrarkan sumpa pemuda. Kongres pemuda indonesia tahun 1928 itu berisi tiga
butir kebulatan tekad sebagai berikut :
Kami putra putri indonesia mengaku bertan air satu ,
tanah air indonesia .
Kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa
satu , bangsa indonesia.
Kami putra dan putri indonesia menjunjung tinggi
bahas persatuan , bahasa indonesia.
Dengan
diikrarkannya sumpah pemuda, resmilah
bahasa melayu yang sudah di pakai sejak pertengahaan abad ke-7 menjadi bahasa
indonesia. Ada faktor yang menjadi penyebab bahasa melayu di angkat menjadi
bahasa indonesia, yaitu:
a.
Bahasa
melayu merupakan lingua france di indonesia , bahasa penghubung dan bahasa
perdagangan.
b.
Sistem
bahasa melaayu sederhana, mudah di pelajari karna dalam bahasa ini tidak di
kenal tingkatan bahasa,seperti dalam bahasa jawa dan perbedaan bahasa kasar dan
halus ,seperti dalam bahasa sunda .
c.
Suku
jawa, suku sunda ,dan suku –suku yang lain dengan sukarela menerima bahasa
melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahsa nasional.
d.
Bahasa
melayu memiliki kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti
luas .
2.
Bahasa Indonesia Sesudah
Kemerdekaan
Kedudukan bahasa indonesia semakin
mantap setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Perkembangan bahasa
indonesia juga semakin pesat. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, pada
tanggal 18 agustus 1945 ditetapkan Undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya
terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa
Indonesia”. Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan fungsi yang bersifat
formal. Sebagai bahasa negara, bahasa ini harus digunakan secara nasional dalam
berbagai komunikasi formal yang bersifat kenegaraan dan kedinasan dalam berbagai
komunikasi resmi bik dalam lembaga pemerintah maupun nonopemerintah, termasuk
dalam berbagai tingkat lembaga pendidikan di negara Republik Indonesia.
Perkembangan selanjutnya
membuktikan bahwa sejak proklamasi setiap komunikasi nonformal pun bangsa
indonesia menggunakan bahasa indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pemakaian
bahasa indonesia telah berakar pada seluruh lapisan masyarakat di indonesia
dalam suasana keakraban. Selain itu, fungsinya dalam komunikasi berkembang
menjadi simbol kebersamaan, dorongan untuk bersatu, dan kepribadian pemakainya.
Melalui perjalanan sejarah yang
panjang, bahasa indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik
dari segi penggunaannya, maupun dari sistem tata bahasa dan kosakata serta
maknanya. Saat ini, bahasa indonesia telah menjadi bahasa besar yang dipelajari
dan digunakan tidak hanya diseluruh indonesia tetapi juga di banyak negara.
B. Lahirnya
Bahasa Indonesia dan Perkembangannya
Sejarah
perkembangan bahasa indonesia dapat dirinci dari tahun ke tahun sebagai berikut
:
1.
Pada
tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen dan
dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2.
Pada
tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang
diberi nama Commissie Voor de Volkslectur
(Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian
pada tahun1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Balai pustaka menerbitkan buku-buku novel, seperti siti nurbaya
dan salah asuhan dan buku-buku penuntun
bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu
penyebaran bahasa melayu dikalangan masyarakat luas.
3.
Tanggal
28 oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan
bahasa indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan
tonggak yang kokoh untuk perjalanan bahasa indonesia’
4.
Pada
tahun 1933 resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya
pujangga baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Ali Syahbana dan kawan-kawan.
5.
Pada
tanggal 25-28 juni 1938 dilangsungkan kongres bahasa indonesia I di Solo. Dari
hasil kongres di solo ini dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan
pengembangan bahasa indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan
buadayawan kita saat itu.
6.
Masa
pendudukan jepang (1942-1945) merupakan pula suatu masa penting. Jepang memilih
bahasa indonesia sebagai alat komunikasi resmi antara pemerintah jepang denga
rakyat indonesia karena niat menggunakan bahasa jepang sebagai pengganti bahasa
belanda untuk alat komunikasi tidak terlaksana. Bahasa indonesia juga dipakai
sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan dan untuk keperluan ilmu
pengetahuan.
7.
Pada
tanggal 18 agustus 1945 ditanda tanganilah undang-undang dasar 1945, yang salah
satu pasalnya (pasal 36) menetapkan bahasa indonesia sebagai bahasa negara.
8.
Pada
tanggal 19 maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan republik (Ejaan Soewandi)
sebagai pengganti ejaan van ophuysen yang berlaku sebelumnya.
9.
Kongres
bahasa indonesia II di Medan pada tanggal 28 oktober – 2 november 1954 adalah juga
salah satu perwujudan tekad bangsa indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan
bahasa indonesia yang diangkat sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai
bahasa negara.
10.
Pada
tanggal 16 agustus 1972 presiden republi indonesia meresmikan penggunaan ejaan
bahasa indonesia yang disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang
DPR yang dikuatkan pula dengan keputusan presiden no. 57 tahun 1972
11.
Tanggal
31 agustus 1972 menteri pendidikan dan kebudayaan menetapkan pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan dan pedoman
umumpembentukan istilah resmi berlaku di seluruh indonesia.
12.
Kongres
bahasa indonesia III yang diselenggarakan di jaakarta pada tanggal 28 oktober –
2 november 1978 merupakan peristiwa yang penting bagi kehidupan bahasa
indonesia.kongres yang di adakan dalam rangka peringatan hari sumpa pemuda yang
kelima puluh ini,selain memperhatikan kemajuan ,pertumbuhan, dan
perkembanganbahasa indonesia sejak tahun 1928 ,juga berusaha memantapkn
kedudukan dan fungsi bahasa indonesia.
13.
Kongres
bahasa indonesia IV di selenggarakan di jakarta pada tanggal 21-26 november
1983,kongres ini di selenggarakan dalam rangka peringatan hari sumpa pemuda
yang ke -55 .daalm putusanya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa
indonesia harus lebih di tingkatkan sehingga aman yang tercantum dalam garis-
garis besar haluan negara , yang mewajibkan kepada semua warga negara indonesia
dengan baik dan benar,dapat tercapai semaksimal mungkin. Selain itu, kongres
menugasi pusat pembinaan dan pengembangan bahasa untuk memantau hasil- hasil
kongres sebelumnya kepada kongres berikutnya
14.
Kongres
bahasa indonesia V juga di adakan di jakarta pada tanggal 28 oktober - 3
november 1988.kongres ini merupakan kongres yang terbesar dalam sejarah
perkembangan bahasa indonesia karna selain di hadiri oleh kira-kira tuju ratus
pakar bahasa indonesia dari seluru nusantara ,juga kongres ini di ikuti oleh
peserta tamu dari negara sahabat, seperti malasyia, simgapura,bruani
darussalam, belanda,jerman,dan australia.kongres ke-5 ini di buka oleh presiden
soeharto di istana negri jakarta . kongres ini di tandai dengan di
persembahkannya karya besar pusat pembinaan dan pengembangan bahasa kepada
seluru pecinta bahasa di nusantara,yakni
berupa 1)Kamus besar bahasa indonesia 2)Tata
bahasa buku bahasa indonesia dan ,3)Buku-
buku bahasa penyuluhan bahsa indonesia .
15.
Kongres
bahasa indonesia VI di selenggarakan di jakarta
pda tanggal 28 oktober -3
november 1993. Dalam kongres ini di selenggaraka npula pemeranbuku yang
menyajikan 385 judul buku yang berdiri atas buku –buku yang berkaitan dengan
kongres bahasa indonesia , sumpa pemuda ,bahasa dan sastra indonesia, serta
kamus sebagai bidang ilmu ,antara lain kimuia ,matematika, fisika
,biologi,kedokteran dan manajemen selain itu di sajikan pula panel sumpa pemuda
, foto kegiatan bahsa / kesastraan ,dan pergaan komputer sebagaisebagai pengola
data dan kebahasaan .
16.
Kongres
bahasa indonesia VII di selenggarakan di jakarta pada tanggal 26-30 oktober
1998. Kongres ini melanjutkan program
kegiatan dari kongres VI.
17.
Kongres
bahasa indonesia VIII di selenggarakan di jakarta pada tanggal 14-17 oktober
2003 .kongres ini merupakan kongres yang terbesar dalam sejara perkembangan
bahasa indonesia karna selain di hadiri olehkira-kira seribu pakar bahasa
indonesia dari seluru nusantara ,juga kongres ini di ikuti oleh peserta tamu dari hampir seluru negara . di
smping itu,dalam kongres ini di anugrahkan penghargaaan bagi pejabat yanga
selalu menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
18.
Kongres
bahasa indonesia IX di selenggarakan di jakarta pada tanggal 28 oktober -1
november 2008 .kongres ini merupakan kongres terbesar dalam sejarah
perkembangan bahasa indonesia karna selain di hadiri oleh kira-kira 1.300 pakar
bahasa indonesia dari seluru nusntara, juga kongres ini di ikuti oleh peserta
tamu dari hampir seluru negara .di samping itu , dalam kongres ini di
anugrahkan penghargaan bagi pejabat yang senantiasa menggunakan bahasa
indonesia dengan baik dan benar.
C. Kedudukan Dan Fungsi
Bahasa Indonesia
Kedudukan
dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya perlu dirumuskan secara
ekspisit, sebab kejelasan “label” yang diberikan akan mempengaruhi masa depan
bahasa yang bersangkutan. Pemakaiannya akan menyikapinya secara jelas
terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan “label” yang
dikenakan padanya. Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual),
akan dapat memilah-milahkan sikap dan pemakaina kedua atau lebih bahasa yang
digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa
mengetahui kapan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan
dalam situasi apa pula bahasayang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan
bahasa itu akan menjadi terarah. Pemakaiannya akan berusaha mmpertahankan
kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya antara lain menyeleksi
unsur-unsur bahasa lain yang masuk ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap
menguntungkannya akan diterima sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya
aka ditolak. (Rahim, 2013: 13)
1.
Bahasa
indonesia sebagai bahasa nasional
Didalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
a.
Lambang
kebanggaan kebangsaan
b.
Lambang
identitas nasional
c.
Alat
perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,
d.
Alat
pemersatu berbagai suku bangsa.
2.
Bahasa
indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan
Fungsi
bahasa indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan.atas dasar kebanggan inilah bahasa
indonesia harus dipelihara dan dikembangkan. Bangsa indonesia sebagai pemilik
bahasa indonesia harus bangga menggunakan bahasa indonesia secara baik dan
benar.
3.
Bahsa
indonesia sebagai lambang identitas nasional
Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya dan bahasanya berbeda. Untuk
membangun kepercayaan diri yang kuat, bangsa memerlukan identitas. Identitas
bangsa dapat diwujudkan melalui bahasanya. Sebagai lambang identits nasional,
bahasa indonesia harus di junjung disamping bendera dan lagu kebangsaan. Bahasa
indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya membina dan
mengembangkan bahasa indonesia sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
4.
Bahasa
indonesia sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
Masalah
yang dihadapi bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan budaya dan
bahasa yang berbeda adalah komunikasi. Namun hal ini dapat diatasi berkat
adanya bahasa indonesia sehingga dapat digunakan untuk berkomunikasi satu
dengan yang lain sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman
sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa. Bahasa inilah
yang berhasil menyatukan cita dan semangat masyarakat indonesia yang majemuk.
5.
Bahasa
indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa
Bahasa
indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa untuk mencapai keserasian hidup
sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan
dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa
daerah yang bersangkutan.bahasa indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku
bangsa meletakkaan kepentingan nasional diatas kepentingan daerah atau
golongan.
6.
Bahasa
indonesia sebagai bahasa negara
Didalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1.
Bahasa
resmi kenegaraan
2.
Bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan
3.
Alat
perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan
4.
Alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
7.
Bahasa
indonesia sebagaibahasa resmi kenegaraan
Sebagai
bahasa negara, bahasa indonesia diapakai untuk urusan-urusan kenegaraan. Sesuai
dengan fungsi ini, bahasa indonesia dipakai pada semua upacara, peristiwa dan
kegiatan kenegaraan, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Pidato-pidato resmi, dokumen negara, surat keputusan, dan surat-surat resmi
ditulis dalam bahasa indonesia. Pelaksanaan upacara-upacara kenegaraan juga
menggunakan bahasa indonesia.
8.
Bahasa
indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Bahasa
indonesia merupakan satu bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan akan bahasa yang
seragam dalam pendidikan di indonesia. Pemkaian bahasa indonesia dalam dunia
pendidikan tidak terbatas sebagai bahasa pengantar,bahan-bahan ajar juga
menggunakan bahasa indonesia. Penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan dimulai taman kanak-kanak sampai denga
perguruan tinggi diseluruh indonesia.
9.
Bahasa
indonesia sebagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan
pembangunan dan pemerintahan
Bahasa
indonesia diperlukan sebagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk
kepentingan pembangunan dan pemerintahan sehingga komunikasi dapat berjalan
dengan baik. Berkaitan dengan fungsi ini, bahasa indonesia bukan saja sebagai
alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan
saja sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga sebagai
alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan
bahasanya.
10.
Bahasa
indonesia sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
Pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi memerlukan bahasa yang bisa dipakai
untuk kepentingan tersebut dan bahasa tersebut dapat dimengerti oleh masyarakat
luas. Didalam hubungan ini, bahasa indonesia adalah alat yang memungkinkan
untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasionla sedemikian rupa sehingga
memiliki ciri-ciri dan identitasnya yang membedakannya dari kebudayaan daerah.
Pada waktu yang sama, bahasa indonesia digunakan sebagai alat untuk menyatakan
nilai-nilai sosial budaya nasional (Halim dalam Arifin dan Tasai, 2015:15)
Saat
ini, fungsi bahasa indonesia semakin luas. Bahasa indonesia berfungsi sebagai
bahasa media massa. Madia massa cetak dan elektronik, baik visual, audio,
maupun audiovisual harus memakai bahasa indonesia. Media massa menjadi tumpuan
dalam menyebarluaskan bahasa indonesia secara baik dan benar. Selain itu,
bahasa indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra indonesiadapat dipakai.
Sastra indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa indonesia dari segi estetis
bahasa sehingga bahasa indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia
internasional.[1]