Selasa, 27 November 2018

makalah bahasa indonesia



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Sejarah Bahasa Indonesia
Perkembangan bahasa Indonesia tidak lepas dari bahasa melayu sebagai sumber bahasa Indonesia yang digunakan hingga sekarang. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, yang sejak dahulu dipakai sebagai bahasa perantara (Lingua Franca).

1.   Bahasa Indonesia Sebelum Kemerdekaan
Bahasa Melayu adalah bahasa kebangsaan Brunei Darussalam, Indonesia, Malasyia, dan Singapura. Nama melayu mula- mula digunakan sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi sungai Batanghari, yang pada pertengahan abad ke-7 di taklukan oleh kerajaan Sriwijaya. Selama empat abad kerajaan ini berkuasa di daerah Sumatra Selatan bagian timur dan di bawah pemerintahan raja- raja Syailendra, bukan saja menjadi pusat politik di Asia Tenggara, melainkan juga menjadi pusat ilmu di asia tenggara, melainkan juga menjadi pusat ilmu pengetahun.

Berbagai batu bertulis  (prasasti) kuno yang di temukan seperti:
·         Prasasti Kedukan Bukit di Palembang ( 682 M);
·         Prasasti Talang Tuo di Palembang (684 M);
·         Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat ( 686 M);
·         Prasasti Karang Brahi, Bangko, Kabupaten Marangin, Jambi (688 M).
Prasasti tersebut membuktikan bahwa bahasa Melayu kuno sudah di pakai  sebagai alat komunikasi pada zaman sriwijaya (Halim dalam Arifin dan Tasai, 2015: 5).
Prasasti- prasasti juga tertulis di dalam bahas Melayu kuno terdapat  di Jawa Tengah, prasasti Gandasuli (832 M) dan di Bogor (942 M). Kedua prasasti di pulau Jawa memperkuat dugaan bahwa bahasa Melayu kuno pada waktu itu tdidak saja di pakai di pulau Sumatra, tetapi juga di pakai di pulau Jawa. Berdasarkan petunjuk- petunjuk tersebut, dapatlah di kemukakan bahwa pada zaman Sriwijaya bahasa Melayu berfungsi sebagai :
a.        Bahasa Melayu sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa buku- buku yang berisi aturan hidup dan sastra.
b.       Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa penghubung (Lingua France) antar suku di Indonesia.
Bahasa melayu di dukung oleh medan tuturnya yang berada di daerah geografis yang sangat strategis. Dalam hal ini,bahasa melayu terletak pada jalur perdagangan hingga penyebaranya lebih muda dan cepat untuk semua etnik atau suku. Para pedagang yang datang dari Arab, Eropa, Asia dan kepulauan Nusantara bertemu bandar- bandar selat malaka. Di tempat pertemuan itu terjaadi transksi jual beli dengan pedgang pribumi. Bahasa yang di gunakan adalah bahas penduduk setempat yakni bahasa melayu .
c.        Bahasa melayu yang berfuangsi sebagi bahas perdagangan terutama di sepanjang pantai, baik bagi suku yang ada di indonesia maupun bagi pedagang-pedagang yang datang dari luar indonesia.
d.       Bahasa melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan.

Kerajaan sriwijaya dan kerajaan majapahit adalah dua buah kerajaan yang sangat terkenal di kawasan nusantara pada abad yang lalu. Kedua kerajaan memiliki sejarah kejayaan yng tersohor keberadaanya, bahasa resmi adalah salah satu di antaranya bahasa melayu. Demikian pula pada zaman penjajahaan Belanda, bahasa melayu meruapakan bahasa resmi  kedua mendampingi bahasa Belanda, begitu pula para misionaris, yang menyebarkan injil dengan menggunakan bahasa melayu. Hal yang sama dalam penyebaran agama islaam pada abad ke 15 bahasa melayu sebagai bahasa agama atau bahasa dalam penyiaran islam .

Sesuai dengan fungsi bahasa melayu tersebut, kedudukan bahasa melayu sebagai  lingua franca semakin kuat, terutama dengan tumbuhnya rasa perstuan dan kebangsaan di kalangan pemuda pada awal abad ke -20. Hal ini di buktikan dengan di adakanya kongres pemuda di jakarta pada tanggal 28 oktober 1928. Dalam kongres itu para pemuda dari berbagai organisasi mengikrarkan sumpa pemuda. Kongres pemuda indonesia tahun 1928 itu berisi tiga butir kebulatan tekad sebagai berikut :

Kami putra putri indonesia mengaku bertan air satu , tanah air indonesia .
Kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa satu , bangsa indonesia.
Kami putra dan putri indonesia menjunjung tinggi bahas persatuan , bahasa indonesia.

Dengan diikrarkannya sumpah  pemuda, resmilah bahasa melayu yang sudah di pakai sejak pertengahaan abad ke-7 menjadi bahasa indonesia. Ada faktor yang menjadi penyebab bahasa melayu di angkat menjadi bahasa indonesia, yaitu:
a.      Bahasa melayu merupakan lingua france di indonesia , bahasa penghubung dan bahasa perdagangan.
b.     Sistem bahasa melaayu sederhana, mudah di pelajari karna dalam bahasa ini tidak di kenal tingkatan bahasa,seperti dalam bahasa jawa dan perbedaan bahasa kasar dan halus ,seperti dalam bahasa sunda .
c.      Suku jawa, suku sunda ,dan suku –suku yang lain dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahsa nasional.
d.     Bahasa melayu memiliki kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti luas .

2.   Bahasa Indonesia Sesudah Kemerdekaan
Kedudukan bahasa indonesia semakin mantap setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Perkembangan bahasa indonesia juga semakin pesat. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 agustus 1945 ditetapkan Undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”. Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan fungsi yang bersifat formal. Sebagai bahasa negara, bahasa ini harus digunakan secara nasional dalam berbagai komunikasi formal yang bersifat kenegaraan dan kedinasan dalam berbagai komunikasi resmi bik dalam lembaga pemerintah maupun nonopemerintah, termasuk dalam berbagai tingkat lembaga pendidikan di negara Republik Indonesia.
Perkembangan selanjutnya membuktikan bahwa sejak proklamasi setiap komunikasi nonformal pun bangsa indonesia menggunakan bahasa indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pemakaian bahasa indonesia telah berakar pada seluruh lapisan masyarakat di indonesia dalam suasana keakraban. Selain itu, fungsinya dalam komunikasi berkembang menjadi simbol kebersamaan, dorongan untuk bersatu, dan kepribadian pemakainya.
Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi penggunaannya, maupun dari sistem tata bahasa dan kosakata serta maknanya. Saat ini, bahasa indonesia telah menjadi bahasa besar yang dipelajari dan digunakan tidak hanya diseluruh indonesia tetapi juga di banyak negara.
B.  Lahirnya Bahasa Indonesia dan Perkembangannya
Sejarah perkembangan bahasa indonesia dapat dirinci dari tahun ke tahun sebagai berikut :
1.           Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2.           Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie Voor de Volkslectur (Taman Bacaan Rakyat),  yang kemudian pada tahun1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Balai pustaka menerbitkan buku-buku novel, seperti siti nurbaya dan salah asuhan dan  buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa melayu dikalangan masyarakat luas.
3.           Tanggal 28 oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kokoh untuk perjalanan bahasa indonesia’
4.           Pada tahun 1933 resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya pujangga baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Ali Syahbana dan kawan-kawan.
5.           Pada tanggal 25-28 juni 1938 dilangsungkan kongres bahasa indonesia I di Solo. Dari hasil kongres di solo ini dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan buadayawan kita saat itu.
6.           Masa pendudukan jepang (1942-1945) merupakan pula suatu masa penting. Jepang memilih bahasa indonesia sebagai alat komunikasi resmi antara pemerintah jepang denga rakyat indonesia karena niat menggunakan bahasa jepang sebagai pengganti bahasa belanda untuk alat komunikasi tidak terlaksana. Bahasa indonesia juga dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan dan untuk keperluan ilmu pengetahuan.
7.           Pada tanggal 18 agustus 1945 ditanda tanganilah undang-undang dasar 1945, yang salah satu pasalnya (pasal 36) menetapkan bahasa indonesia sebagai bahasa negara.
8.           Pada tanggal 19 maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti ejaan van ophuysen yang berlaku sebelumnya.
9.           Kongres bahasa indonesia II di Medan pada tanggal 28 oktober – 2 november 1954 adalah juga salah satu perwujudan tekad bangsa indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa indonesia yang diangkat sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
10.        Pada tanggal 16 agustus 1972 presiden republi indonesia meresmikan penggunaan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan keputusan presiden no. 57 tahun 1972
11.        Tanggal 31 agustus 1972 menteri pendidikan dan kebudayaan menetapkan pedoman umum ejaan bahasa  indonesia yang disempurnakan dan pedoman umumpembentukan istilah resmi berlaku di seluruh indonesia.
12.        Kongres bahasa indonesia III yang diselenggarakan di jaakarta pada tanggal 28 oktober – 2 november 1978 merupakan peristiwa yang penting bagi kehidupan bahasa indonesia.kongres yang di adakan dalam rangka peringatan hari sumpa pemuda yang kelima puluh ini,selain memperhatikan kemajuan ,pertumbuhan, dan perkembanganbahasa indonesia sejak tahun 1928 ,juga berusaha memantapkn kedudukan dan fungsi  bahasa indonesia.
13.        Kongres bahasa indonesia IV di selenggarakan di jakarta pada tanggal 21-26 november 1983,kongres ini di selenggarakan dalam rangka peringatan hari sumpa pemuda yang ke -55 .daalm putusanya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia harus lebih di tingkatkan sehingga aman yang tercantum dalam garis- garis besar haluan negara , yang mewajibkan kepada semua warga negara indonesia dengan baik dan benar,dapat tercapai semaksimal mungkin. Selain itu, kongres menugasi pusat pembinaan dan pengembangan bahasa untuk memantau hasil- hasil kongres sebelumnya kepada kongres berikutnya
14.        Kongres bahasa indonesia V juga di adakan di jakarta pada tanggal 28 oktober - 3 november 1988.kongres ini merupakan kongres yang terbesar dalam sejarah perkembangan bahasa indonesia karna selain di hadiri oleh kira-kira tuju ratus pakar bahasa indonesia dari seluru nusantara ,juga kongres ini di ikuti oleh peserta tamu dari negara sahabat, seperti malasyia, simgapura,bruani darussalam, belanda,jerman,dan australia.kongres ke-5 ini di buka oleh presiden soeharto di istana negri jakarta . kongres ini di tandai dengan di persembahkannya karya besar pusat pembinaan dan pengembangan bahasa kepada seluru pecinta bahasa di  nusantara,yakni berupa  1)Kamus besar bahasa indonesia 2)Tata bahasa buku bahasa indonesia  dan ,3)Buku- buku bahasa penyuluhan bahsa indonesia .
15.        Kongres bahasa indonesia VI di selenggarakan di jakarta  pda tanggal 28 oktober  -3 november 1993. Dalam kongres ini di selenggaraka npula pemeranbuku yang menyajikan 385 judul buku yang berdiri atas buku –buku yang berkaitan dengan kongres bahasa indonesia , sumpa pemuda ,bahasa dan sastra indonesia, serta kamus sebagai bidang ilmu ,antara lain kimuia ,matematika, fisika ,biologi,kedokteran dan manajemen selain itu di sajikan pula panel sumpa pemuda , foto kegiatan bahsa / kesastraan ,dan pergaan komputer sebagaisebagai pengola data dan kebahasaan .
16.        Kongres bahasa indonesia VII di selenggarakan di jakarta pada tanggal 26-30 oktober 1998.  Kongres ini melanjutkan program kegiatan dari kongres VI.
17.        Kongres bahasa indonesia VIII di selenggarakan di jakarta pada tanggal 14-17 oktober 2003 .kongres ini merupakan kongres yang terbesar dalam sejara perkembangan bahasa indonesia karna selain di hadiri olehkira-kira seribu pakar bahasa indonesia dari seluru nusantara ,juga kongres ini di ikuti oleh  peserta tamu dari hampir seluru negara . di smping itu,dalam kongres ini di anugrahkan penghargaaan bagi pejabat yanga selalu menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
18.        Kongres bahasa indonesia IX di selenggarakan di jakarta pada tanggal 28 oktober -1 november 2008 .kongres ini merupakan kongres terbesar dalam sejarah perkembangan bahasa indonesia karna selain di hadiri oleh kira-kira 1.300 pakar bahasa indonesia dari seluru nusntara, juga kongres ini di ikuti oleh peserta tamu dari hampir seluru negara .di samping itu , dalam kongres ini di anugrahkan penghargaan bagi pejabat yang senantiasa menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar.

C.  Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya perlu dirumuskan secara ekspisit, sebab kejelasan “label” yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakaiannya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan “label” yang dikenakan padanya. Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat memilah-milahkan sikap dan pemakaina kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui kapan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasayang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa itu akan menjadi terarah. Pemakaiannya akan berusaha mmpertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya antara lain menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang masuk ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya aka ditolak. (Rahim, 2013: 13)
1.   Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
Didalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
a.      Lambang kebanggaan kebangsaan
b.     Lambang identitas nasional
c.      Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya,
d.     Alat pemersatu berbagai suku bangsa.
2.   Bahasa indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan
Fungsi bahasa indonesia sebagai lambang kebanggaan kebangsaan mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan.atas dasar kebanggan inilah bahasa indonesia harus dipelihara dan dikembangkan. Bangsa indonesia sebagai pemilik bahasa indonesia harus bangga menggunakan bahasa indonesia secara baik dan benar.
3.   Bahsa indonesia sebagai lambang identitas nasional
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya dan bahasanya berbeda. Untuk membangun kepercayaan diri yang kuat, bangsa memerlukan identitas. Identitas bangsa dapat diwujudkan melalui bahasanya. Sebagai lambang identits nasional, bahasa indonesia harus di junjung disamping bendera dan lagu kebangsaan. Bahasa indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkan bahasa indonesia sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
4.   Bahasa indonesia sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
Masalah yang dihadapi bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan budaya dan bahasa yang berbeda adalah komunikasi. Namun hal ini dapat diatasi berkat adanya bahasa indonesia sehingga dapat digunakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa. Bahasa inilah yang berhasil menyatukan cita dan semangat masyarakat indonesia yang majemuk.
5.   Bahasa indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa
Bahasa indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa untuk mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.bahasa indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa meletakkaan kepentingan nasional diatas kepentingan daerah atau golongan.
6.   Bahasa indonesia sebagai bahasa negara
Didalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :
1.     Bahasa resmi kenegaraan
2.     Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
3.     Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4.     Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
7.   Bahasa indonesia sebagaibahasa resmi kenegaraan
Sebagai bahasa negara, bahasa indonesia diapakai untuk urusan-urusan kenegaraan. Sesuai dengan fungsi ini, bahasa indonesia dipakai pada semua upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan. Pidato-pidato resmi, dokumen negara, surat keputusan, dan surat-surat resmi ditulis dalam bahasa indonesia. Pelaksanaan upacara-upacara kenegaraan juga menggunakan bahasa indonesia.
8.   Bahasa indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Bahasa indonesia merupakan satu bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan akan bahasa yang seragam dalam pendidikan di indonesia. Pemkaian bahasa indonesia dalam dunia pendidikan tidak terbatas sebagai bahasa pengantar,bahan-bahan ajar juga menggunakan bahasa indonesia. Penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dimulai taman kanak-kanak sampai denga perguruan tinggi diseluruh indonesia.
9.   Bahasa indonesia sebagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan pembangunan dan pemerintahan
Bahasa indonesia diperlukan sebagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan pembangunan dan pemerintahan sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Berkaitan dengan fungsi ini, bahasa indonesia bukan saja sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
10.    Bahasa indonesia sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
Pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi memerlukan bahasa yang bisa dipakai untuk kepentingan tersebut dan bahasa tersebut dapat dimengerti oleh masyarakat luas. Didalam hubungan ini, bahasa indonesia adalah alat yang memungkinkan untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasionla sedemikian rupa sehingga memiliki ciri-ciri dan identitasnya yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa indonesia digunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional (Halim dalam Arifin dan Tasai, 2015:15)
Saat ini, fungsi bahasa indonesia semakin luas. Bahasa indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. Madia massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audiovisual harus memakai bahasa indonesia. Media massa menjadi tumpuan dalam menyebarluaskan bahasa indonesia secara baik dan benar. Selain itu, bahasa indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra indonesiadapat dipakai. Sastra indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional.[1]
      


[1] Qadrianti Laeli, 2016, pembinaan bahasa indonesia, hal. 3-18