Kamis, 20 Desember 2018

MAKALAH KELOMPOK DAN TIM KERJA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta alam.Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepasa Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan.
Dalam melaksanakan tugas pembuatan makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan kendala yang kami hadapi, baik menyangkut soal pengaturan waktu, pengumpulan bahan-bahan, maupun sistematika penulisan makalah, dan lain sebagainya. Namun berkat semangat dan kerja keras kami disertai dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, kami penulis mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya makalah TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI yang berjudul KELOMPOK DAN TIM KERJA ini dengan baik.
Meskipun makalah ini disusun untuk keperluan mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah, namun materi yang terkandung di dalamnya penting pula diketahui oleh mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah yang lain dan masyarakat pada umumnya.



Sinjai ,7 Oktober 2018


Kelompok III



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................iii
A.    Gambar 1.1 Variasi Kelompok  .........................................................iii
B.     Gambar 1.2 Membandingkan Kelompok Kerja Dan Tim .................iii
C.     Gambar 1.3 Membandingkan Kelompok Kerja Dan Tim .................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A.    Latar Belakang .....................................................................................1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................2
C.     Tujuan Penulisan ..................................................................................2
D.    Batasan Masalah ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3
A.    Pengertian Kelompok Dan Tim Kerja ..................................................3
B.     Tipe-Tipe Kelompok ............................................................................5
C.     Tipe-Tipe Tim Kerja ............................................................................7
D.    Teori-Teori Pembentukan Kelompok ..................................................8
E.     Perbedaan Kelompok Dan Tim Kerja ................................................10
BAB III PENUTUP ........................................................................................13
A.    Kesimpulan .........................................................................................13
B.     Saran ...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................15



DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Variasi Kelompok
Gambar 1.2 Membandingkan Kelompok Kerja Dan Tim
Gambar 1.3 Membandingkan Kelompok Kerja Dan Tim



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kesendirian apapun bentuknya cenderung menghasilkan suatu kelemahan, ketidakmampuan,keterasingan dan bahkan membawa kehancuran. Setiap individu pasti memiliki sisi lemah dan sisi kuatnya. Namun kita sering mempersoalkan kelemahan  orang lain dan terlalu sombong dengan kekuatan diri.
            Sudah saatnya kita mengubah perilaku demikian. Kelompok adalah dua individu atau lebih yang  berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu, yang dapat bersifat formal ataupun informal. Selain kelompok, dewasa ini sangat populer adalah adanya sebuah tim. Tim jelas berbeda dengan kelompok. Menurut Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut. Sedangkan kelompok kerja adalah kelompok dasar yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya.Sedangkan menurut Ilyas (2006) Tim kerja adalah kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
Menciptakan tim yang efektif adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan Agar dapat bekerja sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya tiga tipe keterampilan yang berlainan, yaitu orang-orang dengan kelainan teknis,orang-orang dengan keterampilan pemecah masalah dan pengambilan keputusan,orang-orang dengan keterampilan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik,penyelesaian konflik, dan keterampilan antarpribadi.

B.Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pengertian Kelompok dan Tim Kerja ?
2.      Jelaskan bagaimana Tipe-Tipe kelompok !
3.      Jelaskan bagaimana Tipe-Tipe Tim Kerja !
4.      Bagaimana Teori-Teori Pembentukan Kelompok !
5.      Apa Perbedaan antara Kelompok Dan Tim ?
C.Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian Kelompok dan Tim Kerja
2.      Untuk mengetahui Tipe-Tipe Kelompok
3.      Untuk mengetahui Tipe-Tipe Tim Kerja
4.      Untuk mengetahui Teori-Teori Pembentukan Kelompok
5.      Untuk mengetahui Perbedaan antara Kelompok dan Tim kerja
D.Batasan Masalah
            Agar pembuatan Makalah ini dapat dilakukan dengan fokus ,sempurna dan lebih jelas, maka penulis membahas tentang Kelompok Dan Tim Kerja. Oleh sebab itu penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan Kelompok Dan Tim Kerja Dalam Organisasi. Seperti pengertian kelompok dan tim kerja,tipe-tipe kelompok,tipe-tipe tim kerja,teori-teori pembentukan kelompok,serta perbedaan dari kelompok dan tim kerja.


BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Kelompok Dan Tim Kerja
1.         Pengertian Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Menurut Walgito Komunikasi kelompok tediri dari dua kata komunikasi dan kelompok, komunikasi dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yakni maksudnya menyamakan suatu makna. Sedangkan kelompok (Hariadi, 2011) kelompok dapat dipandang dari segi presepsi, motivasi, dan tujuan, interdependensi, dan juga dari segi interaksi. Berarti komunikasi kelompok adalah menyamakan suatu makna didalam suatu kelompok. Pengertian kelompok berdasarkan diatas dapat diartikan atas dasar:
a)      Motivasi dikemukakan Bass (dalam Hariadi 2011), menyatakan bahwa kelompok adalah kumpulan individu yang keberadaanya sebagai kumpulan memberikan reward kepada individu-individu.
b)      Atas dasar tujuan yang dikemukakan oleh mills (dalam Hariadi 2011), kelompok dipandang Mills adalah suatu kesatun yang terdiri atas dua orang atau lebih.[1]
2.         Tim Kerja
Menurut Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut. Sedangkan kelompok kerja adalah kelompok dasar yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya.
Sedangkan menurut Ilyas (2006) Tim kerja adalah kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Pada abad 21, yakni abad tim kerja dan membangun kerja tim dalam bingkai globalisasi dengan kebutuhan dan persaingan yang semakin kompleks dan cenderung menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Maka untuk dapat bertahan pada era globalisasi tersebut kita harus memiliki kekuatan yang lebih dari saat ini, dengan besarnya kebutuhan yang semakin meningkat dan ketatnya persaingan, kita tidak cukup mengandalkan kemampuan diri kita sendiri tetapi kita memerlukan kerja kolektif dengan orang lain di luar diri kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Keberhasilan dalam menerapkan kepemimpinan tim kerja yang kuat merupakan fungsi dari mutu manajernya. Semakin tinggi mutu manajer dicirikan dengan semakin besarnya kekuatan kepemimpinannya. Kekuatan itu mencakup empat domain yakni aspek-aspek eksekusi, mempengaruhi individu karyawan, membangun hubungan, dan berpikir strategis.
Keempat domain itu tidak berdiri sendirimelainkan saling memperkuat satu sama lain (sinergis). Tim kerja dengan kelompok kerja berbeda, kelompok kerja adalah kelompok yang saling berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggotanya berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya sedangkan tim kerja merupakan sejumlah kecil karyawan dengan kemampuan yang saling melengkapi dan merasa terikat dengan tujuan bersama organisasi dan dapat menjaga tanggung jawab hubungan kerja satu sama lain.
Karyawan atau siapapun manajer akan mencapai sesuatu yang bermanfaat jika manajer bekerja bersama dalam satu tim daripada bekerja sendiri-sendiri. Para karyawan akan merasa lebih peduli dan komit bekerja dalam satu tim karena dengan cara itu terjadi interaksi antar karyawan yang positif. Juga terjadi saling mengisi dan saling memperkuat karena terjadi fenomena berbagi informasi, pengalaman, dan berbagi bakat dan keahlian sekaligus memperkecil kelemahan yang dimiliki masing-masing karyawan.[2]
B.Tipe-Tipe Kelompok
Kelompok dapat berbentuk kelompok formal atau formal group ataupun merupakan kelompok informal atau informal group. Kelompok formal dibentuk oleh organisasi, sedangkan kelompok informal dibentuk oleh kawan atau mereka yang mempunyai kepentingan bersama.
Kelompok formal didefinisikan oleh struktur organisasi, dengan desain penugasan kerja menentukan tugas. Dalam kelompok formal, perilaku anggota yang terikat di dalamnya ditentukan oleh dan diarahkan pada tujuan organisasional. Sebaliknya dalam kelompok informal tidak secara formal terstruktur maupun ditentukan secara organisasional. Kelompok informal terbentuk secara alamiah dalam lingkungan kerja  yang muncul sebagai tanggapan atas kebutuhan akan kontak sosial. Tipe interaksi di antara individu secara informal sangat memengaruhi perilaku dan kinerja mereka (Robbins dan Judge, 2011:310).

Greenberg dan Baron (2003: 275) menggambarkan struktur tipe kelompok seperti tampak di bawah ini.
                                                Gambar 1.1 Variasi Kelompok
1.      Formal group adalah kelompok yang diciptakan oleh organisasi, dirancang secara internasional untuk mengarahkan anggotanya mengarah pada beberapa tujuan organisasi. Sedangkan informal group adalah kelompok yang berkembang secara alamiah di antara orang, tanpa pengarahan dari organisasi di mana mereka bekerja.
2.      Formal group dapat berbentuk Command group atau Task group. Command group merupakan kelompok yang ditentukan oleh hubungan diantara individual yang menjadi bagian formal dari organisasi, mereka yang mempunyai legitimasi memberi perintah kepada orang lainnya. Sedangkan Task group merupakan kelompok formal organisasional yang dibentuk untuk melakukan tugas spesifik. Task group mungkin terdiri dari individual  dengan minat atau keahlian khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi mereka dalam hierarki organisasi. Task group dapat berbentuk standing committees maupun Ad Hoc committees yang dinamakan Task forces. Apabila Standing  committees merupakan komite yang bersifat permanen keberadaanya, maka Ad Hoc committees merupakan komite yang bersifat temporer dibentuk untuk tujuan tertentu.
3.      Informal group dapat mempunyai bentuk Interest group maupun Friendship group. Interest group adalah kelompok pekerja yang berhimpun bersama untuk memuaskan minat atau kepentingan bersama. Sedangkan Friendship group merupakan kelompok informal yang berkembang karena anggotanya adalah teman, sering saling melihat diluar organisasi.  [3]
C.Tipe-Tipe Tim Kerja
Tim kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan sasarannya. Tipe-tipe tim kerja yang lazim dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemeca masalah, tim pengelola diri, tim fungsional silang, satuan tugas, komite.
1.      Tim Pemecah Masalah
Tim pemecah masalah adalah sekolompok individu yang beranggota 5 sampai 12 karyawan satu departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
2.      Tim Pengelolaan Diri
Tim pengelolaan diri adalah kelompok yang umumnya terdiri dari 10 sampai 15 orang yang memiliki tanggung jawab dari mantan supervisor mereka. Tim ini sepenuhnya mengelola sendiri, bahkan memilih anggotanya sendiri dan menyuruh anggotanya untuk saling menilai kerja. Akibatnya, jabatan supervisor kurang penting dan bahkan dapat disingkirkan.
3.      Tim Fungsional Silang
Tim fungsional silang adalah kelompok karyawan-karyawan dari tingkatan hirearkis yang hampir sama tetapi dengan bidang tugas yang berlainan, yang berkumpul untuk menyelesaikan satuan tugas.


4.      Satuan Tugas (task force)
Satuan tugas (task force) adalah tim yang memiliki peranan sama dengan fungsional silang, tetapi hanya bersifat sementara.
5.      Komite
Komite adalah kelompok yang tersusun atas anggota lintas lini di departemen.
Dalam merancang tim kerja yang kreatif, para manajer harus menjaga agar dalam satu tim kurang dari 12 anggota tim. Tim yang memiliki banyak anggota akan kesulitan untuk berinteraksi secara konstruktif dan bersepakat dalam banyak hal.
Agar dapat bekerja sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya tiga tipe keterampilan yang berlainan, yaitu;
1.    Orang-orang dengan kelainan teknis
2.      Orang-orang dengan keterampilan pemecah masalah dan pengambilan keputusan, untuk mengidentifikasi, membangkitkan alternatif, dan membuat pilihan yang kompeten
3.      Orang-orang dengan keterampilan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik, penyelesaian konflik, dan keterampilan antarpribadi.[4]
D.Teori-Teori Pembentukan Kelompok
Banyak teori yang mencoba mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula terbentuk dan tumbuhnya suatu kelompok.Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini ialah mencoba menjelaskan tentang adanya afiliasi di antara orang-orang tertentu. Teori ini di sebut propinquty atau teori kedekatan. Arti teori kedekatan ini ialah bahwa seseorang  berhubungan dengan orang lain di sebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya (spatial and geographilcal proximity).
Teori ini mencoba untuk meramalkan bahwa seorang mahasiswa yang duduk berdekatan dengan seorang mahasiswa lain di kelas akan lebih mudah membentuk suatu kelompok di bandingkan dengan mahasiswa yang duduk berjauhan. Dalam suatu kantor, pegawai-pegawai yang bekerja dalam ruangan yang sama atau berdekatan akan mudah bergabung dan membuat hubungan-hubungan yang menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan dengan pegawai-pegawai yang secara fisik terpisahkan satu sama lain. Sebenarnya ada beberapa hasil riset yang dapat mendukung teori propinquity ini, tetapi usaha tersebut hanya menjelaskan pada permukaan saja dari pembentukan kelompok,yakni mengenai merita. Hasil-hasil riset itu kurang mencoba menganalisis tentang kekomplekan dari pembentukan kelompok, sehingga memerlukan eksplorasi lebih lanjut.
Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George Homans.Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini satu sama lain berhubungan secara langsung, dan dapat di jelaskan sebagai berikut:
1.      Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang yang di lakukan dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi-interaksinya, dan juga semakin kuat tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.
2.      Semakin banyak interaksi-interaksi  di antara orang-orang maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang di tularkan (shared) pada orang lain.
3.      Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang di tularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan di tularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi. [5]
E.Perbedaan Kelompok Dan Tim Kerja                    
            Sebuah tim terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja saling bergantungan atau interdependenly selama beberapa waktu untuk menyelesaikan tujuan bersama atau common goal yang berkaitan dengan beberapa tujuan yang berioritasi pada tugas atau task-oriented purpuse (Colquitt, Lepine, Wesson: 2011:375). Mereka menyatakan bahwa tim adalah tipe khusus dari kelompok, di mana kelompok hanya merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih. Tim di pandang khusus karena: (a) interaksi di antara anggota dalam tim berkisar sekitar ketergantungan lebih dalam satu sama lain daripada interaksi dalam kelompok, (b) interaksi dalam tim terjadi dengan tujuan yang berkaitan dengan tugas spesifik dalam pikiran. Meskipun anggota friendship group mungkin terikat dalam pembicaraan singkat atau mendalam berdasar frekuensi, anggota tim tergantung satu sama lain untuk informasi kritis, bahan, dan tindakan yang di perlukan untuk menyelesaikan tujuan yang berhubungan dengan maksud untuk bersama.   
            Jon R. Katzenbach dan Douglas K. Smith menyatakan sebagai suatu kesalahan menggunakan istilah group (kelompok) dan team (tim) saling bergantian. Tim adalah sejumlah kecil orang dengan keterampilan komplementer yang mempunyai komitmen pada maksud bersama, tujuan kinerja dan pendekatan untuk mana mereka menjaga diri mereka saling bertanggung jawab (kreitner dan kinicki, 2013:306).  
Tim adalah task group yang telah dewasa untuk tahap performing. Konflik atas kekuasaan dan kewenangan serta hubungan Interpersonal yang tidak stabil, banyak kelompok kerja tidak pernah di kualifikasikan sebagai real team. Inti dari tim adalah komitmen bersama.Kelompok kerja menjadi tim ketika:
1.      kepemimpinan menjadi aktivitas bersama
2.      akuntabilitas bergeser dari sangat individual menjadi bersama antara individual dan kolektif
3.      kelompok mengembangkan maksud dan misinya sendiri
4.      problem solving menjadi way of life, bukan aktivitas paruh waktu
5.      efektivitas di ukur oleh hasil dan produk kolektif kelompok (kreitner dan kinicki, 2010:306).
            Perbedaan lain antara kelompok kerja dengan tim kerja di lakukan oleh Robbins dan Judge (2011:349) sebagai berikut: (a) work group atau kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan dalam bidang tanggung jawabnya. (b) work team atau tim kerja adalah sebuah kelompok di mana hasil usaha individual dalam kinerja lebih besar dari jumlah masukan individual.
Perbedaan di antara keduanya di pertegas seperti tampak pada gambar di bawah ini.
IMG_20181006_104052
                         Gambar 1.2 Membandingkan kelompok kerja dengan Tim

Sedangkan menurut Harvard Businnes Essentia l(2004:4) ciri yang membedakan antar kelompok kerja dengan tim kerja adalah,dalam suatu kelompok kerja maka tidak terdapat interaksi anggota kelompok.
Sedangkan dalam suatu tim kerja,maka anggota tim dapat melakukan interaksi satu sama lain.[6] Dengan demikian,  hubungan dalam tim kerja dapat di gambarkan seperti di bawah ini.
IMG_20181006_103417
                    Gambar1.3 Membandingkan Kelompok Kerja dan Tim Kerja


BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
1.      Pengertian Kelompok dan Tim Kerja
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Sedangkan Menurut Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut.
2.      Tipe-Tipe Kelompok
Kelompok dapat berbentuk kelompok formal atau formal group ataupun merupakan kelompok informal atau informal group. Kelompok formal dibentuk oleh organisasi, sedangkan kelompok informal dibentuk oleh kawan atau mereka yang mempunyai kepentingan bersama.
3.      Tipe-Tipe Tim Kerja
Tipe-tipe tim kerja yang lazim dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemeca masalah, tim pengelola diri, tim fungsional silang, satuan tugas, komite.
4.      Teori-Teori Pembentukan Kelompok
Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George Homans.Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas,interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi)
5.      Perbedaan Kelompok Dan Tim Kerja
Perbedaan kelompok kerja dengan tim kerja di lakukan oleh Robbins dan Judge (2011:349) sebagai berikut: (a) work group atau kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan dalam bidang tanggung jawabnya. (b) work team atau tim kerja adalah sebuah kelompok di mana hasil usaha individual dalam kinerja lebih besar dari jumlah masukan individual.
B.Saran
            Dengan demikian makalah yang kami buat,semoga bermanfaat bagi kelompok kami khususnya dan bermanfaat juga bagi teman-teman semuanya. Kami sadar bahwa masih banyak kekeliruan dan kesalahan pada makalah kami. Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran agar pembuatan makalah berikutnya lebih sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

Jurnal mantik penusa. 2015. Paul Parsaoran Silitonga. "Analisis Pengaruh Tim
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Ekoristi Berkarya"
(Vol.18. No.2. hlm. 12-13. ISSN : 2088-3943).
Jurnal.2016. Ririn Puspita Tutiasri. “ Komunikasi  Dalam Komunikasi
Kelompok” (Vol.4. No.1. hlm 83-84. ISSN: 23389176).
Thoha Miftah,2014. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya,
Jakarta: Rajawali Pers. hlm 79-81.
Wibowo,2016. Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers. hlm 204-205.
Wibowo,2016. Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers. hlm 219-221.




[1] Jurnal.2016. Ririn Puspita Tutiasri. “ Komunikasi  Dalam Komunikasi Kelompok” (Vol.4. No.1. hlm 83-84. ISSN: 23389176).
[2] Jurnal mantik penusa. 2015. Paul Parsaoran Silitonga. "Analisis Pengaruh Tim Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Ekoristi Berkarya" (Vol.18. No.2. hlm. 12-13. ISSN : 2088-3943).

[3] Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi,( Jakarta: Rajawali Pers,2016), hlm 204-205.
[5] Miftah Thoha,Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya,(Jakarta: Rajawali Pers 2014), hlm 79-81.
[6] Wibowo,Perilaku Dalam Organisasi,( Jakarta: Rajawali Pers 2016), hlm 219-221.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar